CONTOH INSTRUMEN SUPERVISI AKADEMIK BAGI SEKOLAH PELAKSANA KURIKULUM 2013
Menurut Ross L supervisi adalah pelayanan kepada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum. Ross L memandang supervisi sebagai pelayanan kepada guru- guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan.
Menurut Imron yang dikutip
oleh Abrani Syauqi dkk menjelaskan akademik berasal dari bahasa Inggris academy
berasal dari bahasa latin academia mempunyai banyak arti yang salah satunya
yaitu suatu masyarakat atau kumpulan orang-orang terpelajar, kata akademik juga
mempunyai berbagai macam makna antara lain yaitu bersifat teoritis bukan
praktis, kajian yang lebar dan mendalam bukan kajian teknis dan konversial dan
sangat ilmiah.
Supervisi akademik yaitu
supervisi yang menitikberatkanpengamatan supervisor pada masalah-masalah
akademik, yaitu hal-hal berada dalam lingkugan kegiatan pembelajaran pada waktu
siswa sedang dalam proses pembelajaran.
Supervisi akademik berpusat
pada masalah pembelajaran pesertadidik. Supervisi ini dilakukan oleh kepala
sekolah untuk mengetahui kemampuan mengajar guru yang kemudian akan diberikan
bimbingan sehingga point dari supervisi adalah bukan untuk menilai performa guru
akan tetapi, memberikan bimbingan kepada guru.
Fungsi pengawasan atau
supervisi dalam pendidikan bukan hanya sekadar control melihat apakah segala
kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana atau programyang telah
digariskan, tetapi lebih dari itu supervisi dalam pendidikan mengandung
pengertian yang luas. Kegiatan supervisi mencakup penentuan kondisi-kondisi
atau syaratsyarat personil maupun materialyang diperlukan untuk terciptanya situasi
belajar mengajar yang efektif, dan usaha memenuhi syaratsyarat itu.
Seperti dkatakan oleh Nealey
dan Evans dalam bukunya, “Handbook for effective Supervision of
Intruction.’seperti berikut : “the term supervision is used to describe thoso
activities which are primarily and directly concerned with studying and
improving the condition which surround the learning and growth of pupils and teacher.”
Dalam dunia pendidikan di
Indonesia, perkataan supervisi belum begitu popular. Sejak zaman penjajahan
Belanda hingga sekarang orang lebih mengenal kata “inspeksi” daripada
supervisi. Pengertian “inspeksi” sebagai warisan pendidikan Belanda dulu,
cendrung padapengawasan yang bersifat otokratis, yang berarti “mencari
kesalahankesalahan guru dan kemudian menghukumnya” sedangkan supervisi mengandung
pengertian yang lebuh demikratis. Dalam pelaksanaannya, supervisi bukan hanya
mengawasi apakah guru/pegawai menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan instruksi atau ketentuan-ketentuan yang telah digariskan, tetapi juga berusaha
bersama guru-guru bagaimana cara memperbaiki proses belajar mengajar. Jadi,
dalam kegiatan supervisi guru-guru tidak dianggap sebagai pelaksana pasif,
melainkan diperlakukan sebagai partner bekerja yang memiliki ide-ide,
pendapat-pendapat dan pengalaman-pengalaman yang perlu didengar dan dihargai
serta diikutsertakan didalam usaha-usaha perbaikan pendidikan. Sesuai dengan
apa yang dikatakan Burton dalam bukunya, “Supervision a Social Process” sebagai
berikut : “supervision is an exspert technical service primarily aimed at
studying and improving co-operatively all factors which affect child growth and
development” Sesuai dengan rumusan Burton tersebut, maka :
1)
Supervisi yang baik mengarahkan perhatiannya kepada dasar-dasar pendidikan dan
cara-cara belajar serta perkembangannya dalam pencapaian tujuan umum pendidikan.
2)
Tujuan supervisi adalah perbaikan dan perkembangan proses belajar mengajar
secara total; ini berarti bahwatujuan supervisi tidak hanya untuk memperbaiki
mutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru dalam arti
luas termasuk didalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran proses
belajar mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan guru-guru,
pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi, kurikulum, pemilihan
dan penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran, prosedur dan tekhnik evaluasi
pengajaran dan sebagainya.
3)
Fokusnya pada setting forlearning, bukan pada seseorang atau sekelompok orang.
Semua orang, seperti guru-guru, kepala sekolah, dan pegawai sekolah lainnya
adalah teman sekerja yang sama-sama bertujuan mengembangkan situasi yang
memungkinkan terciptanya kegiatan belajar mengajar yang baik.
Sesuai dengan rumusan di
atas, maka kegiatan atau usaha-usaha yang dapat dilakukan dalam rangka
pelaksanaan supervisi dapat disimpulkan sebagai berikut :
a)
Membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru dan pegawai sekolah lainnya
dalam menjalankan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya.
b)
Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan termasuk macam-macam
media instrukdional yang diperlukan bagi kelancaran jalannya prosesbelajar mengajar
yang baik.
c)
Bersama guru-guru, berusaha mengembangkan, mencari dan menggunakan metode-metode
baru dalam proses belajar mengajar yang lebih baik.
d)
Membina kerjasamayang baik dan harmonis antara guru, murid dan pegawai sekolah
lainnya.
e)
Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru-guru dan pegawai sekolah,antara
lain dengan mengadakan workshop, seminar, in-service-training, atau up-grading.
Dari konsep di atas,
memberikan arahan bahwa kegiatan supervisi akademik harus terukur baik waktu
dan pengaruhnya terhadap perilaku guru, sehinngga guru mampu memfasilitasi
belajar bagi murid-mridnya.
Adapun Tujuan supervisi
akademik adalah memberikan layanan dan bantuan untuk mengembangkan situasi
belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas. Melalui supervisi akademik
diharapkan kualitas akademik yang dilakukan oleh guru semakin meningkat. Pengembangan
kemampuan dalam kontek ini janganlah ditafsirkan secara sempit, semata-mata
ditekankan pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru,
melainkan juga pada peningkatan komitmen (commitmen) atau kemauan (willingness)
atau motivasi (motivation) guru, sebab dengan meningkan kemampuan dan motivasi kerja
guru, kualitas pembelajaraan akan meningkat.
Program-program supervisi
hendaknya memberikan rangsangan terhadap terjadinya perubahan dalam kegiatan
pengajaran. Perubahanperubahan ini dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan
dalam pembinaan, arahan dan pengembangan kurikulum dengan mengikuti pelatihan-pelatihan.
Kepala sekolah sebagai
supervisor, dapat dilaksanakan secara efektif antara lain ; kunjungan kelas,
diskusi kelompok, pembinaan individual, dan simulasi pembelajaran. Sejalan dengan pendapat di atas ada beberapa
yang berkaitan dengan pelaksanaan supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan
kinerja dikemukakan oleh Suhertian sebagai berikut :
1.
Membantu guru dalam menyusun persiapan mengajar
2.
Membantu guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar (learning experience
and learning activities)
3.
Membantu guru dalam menggunakan berbagai sumber dan media belajar
4.
Membantu guru dalam menerapkan metode dan teknik mengajar
5.
Membantu guru dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran
6.
Membantu guru dalam melakukan analisis hasil belajar
7.
Membantu guru dalam menganalisis kesulitan belajar siswa.
Untuk menuju kearah
perbaikan dan meningkatkan kinerja guru dalam belajar mengajar maka
implementasi teknik supervisi dibidang pendidikan dan pegajaran khususnya bagi
seorang supervisor bertanggung jawab untuk :
1.
Membantu guru melihat dengan jelas proses belajar mengajar sebagai suatu sistem
2.
Membantu guru melihat dengan jelas tujuan pendidikan
3.
Membantu guru menyiapkan metode pengajaran yang lebih baik
4.
Membantu guru menyiapkan kegiatan belajar mengajar
5.
Membantu guru menggunakan menggunakan sumber pengalaman belajar mengajar
6.
Membantu guru dalam menciptakan alat peraga pembelajaran dan aplikasinya
7.
Membantu guru menyusun program belajar mengajar
8.
Membantu guru menyusun tes prestasi belajar
9.
Membantu guru mengenal siswa
10. Membantu guru meningkatkan
moral dan kenyamanan bekerja
11. Membantu guru memahami
kode etik jabatan guru.
Dari tujuan supervisi
akademik di atas dapat dipahami bahwa supervisi akademik betujuan untuk
mengembangkan profesionalisme guru dan memberikan motivasi kepada guru untuk
selalu melakukan perbaikan dalam kinerja. Tujuan supervisi adalah memberikan
bantuan bukan sebuah inspeksi, sehingga kepala sekolah dapat melakukan program
supervisi dengan baik agar tujuan supervisi akademik dapat tercapai.
Supervisi Akademik merupakan salah satu tugas Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Berkenaan dengan Impementasi Kurikulum 2013, berikut ini saya upload Contoh Instrumen Supervisi Akademik Bagi Sekolah Pelaksana Kurikulum 2013. Link Download Contoh Instrumen Supervisi Akademik Bagi Sekolah Pelaksana Kurikulum 2013 terdapat pada akhir tulisan ini.
No.
|
Komponen
|
Indikator Yang Telah Dipenuhi
|
Cek
|
Skor 1 - 4
|
Catatan
|
1.
|
Identitas
RPP
|
Menuliskan satuan pendidikan
|
v
|
||
Menuliskan kelas dan semester
|
v
|
||||
Menuliskan mata pelajaran dan materi pokok
|
v
|
||||
Menuliskan jumlah pertemuan dan jumlah jam pelajaran
|
v
|
||||
2.
|
Indikator Pencapaian
Kompetensi
|
Merumuskan indikator sesuai dengan KI-KD
|
|||
Menggunakan kata kerja operasional relevan dengan KI-KD yang dikembangkan.
|
|||||
Merumuskan indikator yang mencakup kompetensi pengetahuan, keterampilan,
dan sikap
|
|||||
Merumuskan indikator dengan jumlah cukup sebagai penanda ketercapaian
KI-KD
|
|||||
3.
|
Tujuan Pembelajaran
|
Merumuskan tujuan sesuai indikator
|
|||
Merumuskan tujuan pembelajaran
dengan paling tidak mengandung unsur audience
dan behaviour
|
|||||
Merumuskan tujuan yang mencakup kompetensi pengetahuan, keterampilan,
dan sikap
|
|||||
Merumuskan tujuan sesuai dengan alokasi waktu, kompleksitas KD, dan
sarana dan prasarana yang tersedia
|
|||||
4.
|
Materi Pembelajaran
|
Memilih materi Pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan
dikembangkan
|
|||
Memilih materi Pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran
|
|||||
Memilih/merumuskan kedalaman materi Pembelajaran sesuai
kemampuan peserta didik.
|
|||||
Memilih materi Pembelajaran sesuai dengan waktu dan sarana penunjang
|
|||||
5.
|
Sumber Belajar
|
Memanfaatkan lingkungan alam dan/atau sosial
|
|||
Menggunakan buku teks pelajaran dari pemerintah (Buku Siswa dan Buku
Guru)
|
|||||
Merujuk materi-materi yang diperoleh melalui perpustakaan
|
|||||
Menggunakan TIK/merujuk alamat web tertentu sebagai sumber belajar
|
|||||
6.
|
Media Pembelajaran
|
Memanfaatkan media sesuai dengan tujuan pembelajaran
|
|||
Memanfaatkan variasi media sesuai dengan arahan pada buku siswa
dan/atau buku guru
|
|||||
Memanfaatkan media untuk mewujudkan pembelajaran dengan pendekatan
saintifik secara optimal
|
|||||
Memilih media, alat, dan bahan sesuai dengan karakteristik peserta
didik dan kondisi sekolah
|
|||||
7.
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Merumuskan kegiatan pembelajaran yang mencakup kegiatan pendahuluan,
inti, dan penutup
|
|||
Merumuskan kegiatan pembelajaran yang mencakup komponen-komponen
pendekatan saintifik (5M yang dapat diperkaya dengan Mencipta).
|
|||||
Merumuskan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
(mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan)
|
|||||
Merumuskan kegiatan pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta
didik, alokasi waktu, sarana, dan media pembelajaran.
|
|||||
8.
|
Penilaian
|
Mencantumkan teknik,
bentuk, dan contoh instrument penilaian SIKAP.(Dalam lampiran)
|
|||
Mencantumkan teknik, bentuk, dan contoh instrument penilaian Pengetahuan.
.(Dalam Lampiran)
|
|||||
Mencantumkan teknik,
bentuk, dan contoh instrument penilaian Keterampilan.
.(Dalam lampiran)
|
|||||
Mengembangkan pedoman penskoran (termasuk rubrik) sesuai dengan
instrumen.(Dalam lampiran)
|
|||||
Jumlah Skor
|
No.
|
Komponen
|
Indikator Yang Telah Dipenuhi
|
Cek
|
Skor 1 - 4
|
Catatan
|
A
|
Kegiatan Pendahuluan
|
||||
1
|
Melakukan apersepsi, motivasi, penyampaian tujuan
|
1. Mengaitkan
materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau
pembelajaran sebelumnya.
|
v
|
4
|
|
2.
Mengajukan pertanyaan menantang, menyampaikan manfaat materi pembelajaran,
dan/atau mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan tema.
|
v
|
||||
3.
Mengecek perilaku awal (entry behaviour)
|
v
|
||||
4. Menyampaikan tujuan/kompetensi yang akan dicapai peserta
didik
|
v
|
||||
B
|
Kegiatan Inti
|
||||
2
|
Menguasai Materi
Pelajaran
|
1. Menyajikan
materi yang secara konsep benar (dalam berbagai cara penyajian, misalnya
bertanya, menjelaskan, dll)
|
|||
2. Menyesuaikan
materi dengan tujuan pembelajaran.
|
|||||
3. Mengkaitkan
materi dengan pengetahuan lain yang relevan,
perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata.
|
|||||
4. Menyajikan materi
secara sistematis (jelas, dari mudah
ke sulit, dari konkrit ke abstrak)
|
|||||
3
|
Menerapkan Strategi Pembelajaran yang mendidik
|
1. Melakukan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.
|
|||
2.
Menerapkan stretegi-strategi mengajar yang relevan (bertanya,
variasi, menjelaskan, dll)
|
|||||
3.
Melakukan kegiatan pembelajaran yang menerapkan pendekatan
saintifik (5 M yang dapat diperkaya dengan Mencipta)
|
|||||
4.
Melakukan kegiatan pembelajaran secara kontekstual.
|
|||||
Menerapkan pendekatan pembelajaran saintifik (pendekatan
berbasis proses keilmuan)
|
1.
Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati untuk menemukan
masalah yang ingin diketahui.
|
||||
2.
Memancing/memfasilitasi peserta didik untuk merumuskan pertanyaan.
|
|||||
3.
Memfasilitasi peserta didik untuk mencoba/mengumpulkan
data/informasi dan mengolah/menganalisis data/informasi untuk membuat
kesimpulan.
|
|||||
4.
Memfasilitasi peserta didik mengomunikasikan pengetahuan
(kesimpulan) yang diperolehnya.
|
|||||
4
|
Memanfaatkan Sumber Belajar/Media
dalam Pembelajaran
|
1.
Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan sumber belajar pembelajaran.
|
|||
2.
Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media pembelajaran yang bervariasi.
|
|||||
3.
Menghasilkan pesan yang menarik melalui menggunakan media
pembelajaran.
|
|||||
4.
Melibatkan peserta didik dalam
pemanfaatan sumber belajar dan media pembelajaran.
|
|||||
5
|
Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran
|
1. Menumbuhkan
partisipasi aktif peserta didik (mental, fisik, dansosial) melalui interaksi
guru, peserta didik, sumber belajar.
|
|||
2.
Merespon positif partisipasi peserta didik.
|
|||||
3.
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik.
|
|||||
4.
Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme
pesertadidi kdalam belajar.
|
|||||
6
|
MenggunakanBahasa yang Benardan Tepat dalam Pembelajaran
|
1.
Menggunakan bahasa lisan secara runtut.
|
|||
2.
Menggunakan bahasa lisan secara jelas, dan lancar.
|
|||||
3.
Menggunakanbahasatulis yang dapat dibacadengan mudah
|
|||||
4.
Menggunakan bahasa tulis yang baik dan
benar.
|
|||||
C
|
Penutup pembelajaran
|
||||
7
|
Menerapkan langkah menutup pelajaran
|
1.
Membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik.
|
|||
2.
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
|
|||||
3.
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
|
|||||
4.
Memberi tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan
berikutnya dan/atau tugas pengayaan dan/atau remedi.
|
|||||
JUMLAH
|
No.
|
Komponen
|
Indikator
|
Cek
|
Skor
1 - 4
|
Catatan
|
A
|
Penilaian oleh guru
|
||||
1.
|
Melakukan penilaian kompetens sikap
|
1. Mengembangkan instrumen penilaian sikap oleh
guru (lembar observasi sikap)
|
v
|
2
|
|
2.
Melaksanakan penilaian
sikap selama proses pembelajaran dengan teknik observasi dan jurnal.
|
|||||
3.
Mendokumentasikan hasil penilaian kompetensi sikap.
|
v
|
||||
4.
Menindaklanjuti hasil
penilaian sikap oleh guru (laporan dan tindak lanjut lainnya, misalnya
penguatan atau perbaikan sikap)
|
|||||
2
|
Melakukan penilaian kompetensi pengetahuan
|
1. Mengembangkan instrumen penilaian pengetahuan
(tes)
|
|||
2.
Melaksanakan penilaian
pengetahuan selama proses pembelajaran (tes lisan/tertulis dan penugasan).
|
|||||
3.
Mendokumentasikan hasilpenilaian pengetahuan.
|
|||||
4.
Menindaklanjuti hasil
penilaian pengetahuan oleh guru (laporan dan tindak lanjut lainnya, misalnya
remedial atau pengayaan)
|
|||||
3
|
Melakukan penilaian kompetensi keterampilan
|
1. Mengembangkan instrumen penilaian keterampilan
(rubrik untuk: tes kinerja, proyek, protofolio)
|
|||
2.
Melaksanakan penilaian
keterampilan yang relevan selama proses pembelajaran atau situasi tes
kinerja.
|
|||||
3.
Mendokumentasikan hasil penilaian keterampilan.
|
|||||
4.
Menindaklanjuti hasil
penilaian keterampilan oleh guru (laporan dan tindak lanjut lainnya, misalnya
remedial atau pengayaan)
|
|||||
B
|
Penilaian
oleh siswa
|
||||
4
|
Memfasilitasi penilaian oleh siswa
|
1. Mengembangkan instrumen penilaian diri dan
penilaian teman sebagai bagian dari penilaian sikap.
|
|||
2.
Memfasilitasi pelaksanaan
penilaian diri dan penilaian teman selama proses pembelajaran atau pada
kesempatan khusus
|
|||||
3.
Mendokumentasikan hasil penilaian diri dan penilaian teman.
|
|||||
4.
Menindaklanjuti hasil
penilaian sikap oleh guru (laporan dan tindak lanjut lainnya, misalnya
penguatan atau perbaikan sikap)
|
|||||
Jumlah Skor
|
======================================
Tidak ada komentar